Dari hari ke hari, notebook berkembang mengikuti tren pasar yang sedang populer pada saat itu. Seperti misalnya pada saat ini, semenjak ponsel semakin banyak yang menggunakan teknologi layar sentuh, notebook pun mengikuti ke arah itu. Begitu pula ketika munculnya tablet, notebook pun berevolusi menjadi sebuah tablet, dengan keyboard terpusah maupun tidak (seperti Asus Taichi). Setiap harinya, teknologi akan terus berkembang, tidak heran jika pada 2018 nanti, akan berbeda gaya komputasi kita menggunakan notebook. Inovasi-inovasi yang revolusioner semakin berkebang, seperti gesture control dan eye control. Lalu, seperti apakah notebook pada tahun 2018 nanti:
Design: dari Clamshel menjadi Detachable
Menurut hasil study Gartner menyatakan bahwa penjualan tablet akan melampaui notebook pada tahun 2015 mendatang. Meskipun demikian, namun penggunaan keyboard tradisional masih akan diminati daripada mengetik diatas kaca seperti yang dilakukan pada perangkat layar sentuh. Penggunaan keyboard tradisional untuk kebanyakan orang, sekarang (dan mungkin dalam beberapa tahun mendatang), lebih nyaman dibandingkan mengetik langsung pada layar. Desain notebook klasik, kulit kerang a.k.a Clamshel, yang masih mendominasi pasar notebook Indonesia, dan dunia, perlahan akan berubah mendaji detachable, seperti ini, dimana unit layar dan keyboardnya terpisah sehingga pengguna bisa bebes menggunakan layar sebagai tablet dan untuk pengetikan yang lebih nyaman, pengguna tingga menyambungkannya dengan keyboard.
Gesture control menjadi mainstream
Pengoprasian notebook atau secara general perangkan komputer dengan menggunakan gerakan pada jaman sekarang masih menjadi barang yang langka. Namun, sebuah produk revolusioner bernama Leap Motion Controller, yang dibandrol seharga $79 akan memberikan Anda pengalaman dalam melakukan komputasi hanya menggunakan gerakan. Walaupun hal ini masih baru, namun Creative juga berencana mengimplementasikan gesture control pada perangkat komputer yang rencananya tersedia sebagai perangkat tambaha pada akhir tahun ini dan pada paruh kedua 2014 untuk notebook, bekerjasama dengan Intel. Perangkat itu dinamai Creative Senz3D camera, yang hadir dengan teknologi dual-lens, memberikan tampilan 3D layaknya mata kita. Gesture control perlahan-lahan akan menjadi standard baru untuk perangkat komputasi, seperti layaknya layar sentuh. Videonya disini
Eye Control menjadi mainstream (juga)
Sama seperti gesture control, eye control megijinkan kita untuk mengkontrol kursor pada komputer dengan menggunakan mata saja. Hal ini juga masih barang baru dalam dunia komputasi, namun untuk notebook dan komputer secara general sudah bisa mencicipi teknologi ini menggunakan perangkat Tobii Rex. Perangkat tambahan ini akan menjadikan mata kita sebagai penggerak kursor, namun baru akan tersedia pada musim gugur mendatang untuk konsumen terbatas. Untuk para developer, perangkat ini sudah tersedia sejak Januari lalu dengan harga $995. Videonya disini
Mouse menghilang, touchpad bertahan
Kehadiran layar sentuh, touchpad, dan stylus sudah cukup untuk membuat mouse menghilang bagi pengguna notebook. Dengan teknologi dan persepsi komputasi yang semakin berkembang, mouse tidak lagi menjadi relevant. Logitech, sebagai produsen tikus mouse terbesar didunia melaporkan kerugian hingga $195 juta. Peter Lin, analis senior untuk platform komputasi di IHS mengatakan bahwa penurunan penjualan mouse seluruh dunia merujuk pada penggunaan layar senth pada perangkat notebook ataupun hybrid. Walaupun demikian, tambah Lin, butuh waktu untuk mengembangkan layar sentuh, namun itu selesai dalam kurun satu atau dua tahun mendatang.
Baterai tahan seharian
Baterai merupakan sektor yang cukup krusial pada notebook. Notebook memang dirancang untuk digunakan dengan baterai sehingga pengguna berharap menggunakan notebook yang memiliki daya tahan baterai yang lama. Itulah mengapa Intel mengembangkan prosesor Core i generasi keempat yang dinamai Haswell, yang meningkatkan daya tahan baterai hingga 50% dari generasi sebelumnya namun performanya justru malah naik signifikan. Produsen prosesor berlomba-lomba untuk menciptakan prosesor yang rendah daya untuk perangkat masa depan. Sebagai perbandingan, jika dulu kita butuh 8W untuk menonton video HD, namun dengan Haswell hanya membutuhkan 6W. Lin menambahkan, Intel akan menyusutkan kebutuhan daya prosesor notebook mereka menjadi 1 atau 2 (Watt) dalam 5 tahun mendatang, begitu pula AMD.
Walaupun perkembangan teknologi semakin pesat, namun secara umum, bentuk notebook dalam 5 tahun mendatang kurang lebih masih sama seperti yang sekarang Anda gunakan. Gesture dan Eye control akan menjadi mainstream perlahan-laha. Bermain game dan melakukan komputasi bisa dilakukan hanya dengan menggerakan bola mata atupun menggerakan tangan diudara. Notebook yang akan datang juga akan hadir dengan layar sentuh yang lebih presisi lagi dengan daya tahan baterai yang jauh lebih baik dari pada sekarang. Notebook hybrid maupun layar sentuh pada saat ini merupakan sebuah awal untuk inovasi teknologi yang lebih inovativ lagi dimasa depan.
via: Laptopmag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar